Tuesday 8 April 2014

Jenis Pengotor Pada Kain


Kotoran yang melekat pada pakaian berasal dari berbagai sumber misalnya debu, keringat, tinta, parfum, tanah, dll. Setiap sumber kotoran memiliki perbedaan daya lekat dari setiap pengotor. Daya lekat ini akan mempengaruhi proses pembersihan sesuai dengan karakternya masing-masing.

Secara umum, jenis pengotor ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
  • Type of Soil (Jenis Kotoran)

Jenis kotoran dapat dikelompokkan dari debu,keringat, bekas makanan, tanah, pewarna, oli, minyak bumi, darah, dan lain-lain.
Masing-masing jenis kotoran sangat unik dan memerlukan wash formula dan chemical yang berbeda untuk mendapatkan proses cleaning guna mendapatkan hasil yang baik.

Misalnya kain yang dikotori oleh darah, proses pembersihannya memerlukan wash formula yang diawali dengan temperature rendah untuk melunakkan darah di kain. Apabila kita langsung menggunakan air panas maka darah tersebut akan mengeras dan menguat di kain sehingga akan semakin susah dibersihkan. Untuk jenis kotoran dari industri seperti oli dan minyak bumi memerlukan kombinasi wash formula dan chemical yang berbeda. Apabila noda (stains) tidak dapat dilepaskan oleh detergent, maka bleaching diperlukan.
  • Colour (Warna)

    Pengklasifikasian warna kain akan membantu memaksimalkan tingkat putih (whiteness), Menekan pemudaran warna, dan
    mencegah pemindahan warna dari kain berwarna ke kain putih.

    Langkah-langkah klasifikasi dan sorting kain berwarna adalah :

    • Hindari pencucian kain katun berwarna dengan bahan-bahan kain campuran polyster karena bahan polyster akan menarik zat warna dari katun sehingga warna kain katun akan cepat memudar.
    • Chlorine bleach dapat memudarkan warna kain, oleh sebab itu gunakan oxygen bleach untuk menghilangkan noda pada kain berwarna.
    • Temperatur yang terlalu tinggi/panas juga dapat memudarkan warna kain, gunakan temperatur yang tepat dalam pencucian dan tetep menjaga kecerhan warna.
    • Cucilah kain berwarna dengan sejenis atau tingkat warna sejenis.

  • Soil Degree (Tingkat kotoran)

    Tingkat kekotoran berati jumlah atau berat dari kotoran pada satu kain. Tingkat kotoran dapat dikelompokkan seperti ringan (light), sedang (medium) dan berat (heavy). Heavy soil memerlukan temperature pencucian lebih tinggi, chemical yang lebih banyak atau wash formula yang lebih komplit dengan step cycle yang lebih banyak.

    Mencuci light soil dengan wash formula untuk heavy soil akan memberikan hasil cucian yang lebih bersih tetapi menggunakan lebih banyak air, energy dan chemical dari seharusnya yang menyebabkan biaya pencucian semakin besar. Sebaliknya, mencuci heavy soil dengan wash formula light soil akan menghemat waktu, energy dan chemical tetapi hasil pencucian tidak akan bersih sehingga harus dilakukan berulang-ulang.
  • Fiber Content (Bahan kain)

    Untuk memperoleh wash formula yang efektif, perbedaan jenis dan serat kain harus dipertimbangkan. Serat alami (natural fiber) terbuat dari bahan-bahan hasil perkebunan seperti kapas dan jerami atau dari hewan seperti wool dan sutra (silk).
    Serat-serat buatan dibuat dari proses kimiawi dari bahan seperti minyak bumi. Serat alami (katun) dan serat buatan (polyester merupakan individu atau kombinasi serat yang banyak digunakan sebagai bahan linen di hotel.

No comments:

Post a Comment