Sunday 13 April 2014

Pencucian Laundry


 
Proses pencucian merupakan metode yang kompleks dengan formula yang berbeda-beda sesuai dengan jenis material / kain, tingkat kekotoran dan noda (stains).
Wash formula merupakan program pencucian yang sudah diatur dan diprogram pada mesin cuci secara permanen berdasarkan tiga kriteria diatas dengan pengaturan berbagai macam bahan seperti berikut :
  • Obat pembersih (chemical).
  • Ketinggian air (water level)
  • Suhu (temperature)
  • Operasional (operations)
  • Peralatan (equipment)
Secara umum proses pencucian itu terdiri dari empat proses, yaitu :
    1. Pelepasan Kotoran (Soil Removal)

      Proses pelepasan kotoran bertujuan untuk melepas dan mengangkat kotoran yang menempel pada pada material. Proses ini merupakan tahap awal dalam proses pencucian yang meliputi :


      • Pembasahan (Flush)
        Flush dapat dilakukan lebih dari sekali dalam proses pelepasan kotoran. namun pada dasarnya flush merupakan proses melarutkan kotoraan dengan air. Pada proses ini wash formula sudah bekerja untuk melepaskan kotoran dan alkalinya untuk memaksimalkan proses penghilangan noda (bleachig)
      • Pre-wash (Break)
        Break merupakan tahap pencucian awal atau tambahan untuk tingkat kotoran yang lebih berat. Pada proses pencucian yang menggunakan break, tahap ini merupakan tahap pertama dengan penambahan alkali dan surfactant.
      • Main Wash (Suds)
        Tahap suds merupakan proses pencucian yang sesungguhnya. Chemical yang digunakan pada proses suds adalah :

        • Water Conditioner
          Menekan dan memaksimalkan efek dari material Hard Water (Zat Kapur)” untuk mendapat proses pembersihan yang maksimal.
        • Wetting Agent / Surfactant
          Mengakibatkan chemical dapat menembus serat kain lebih dalam serta akan mengikat kotoran dan mengeluarkannya dari serat kain menuju air pencucian.
        • Soil Suspending Agent
          Memegang kotran lepas dalam air pencucian sehingga terbuang melalui saluran pembuangan (drain) dan tidak kembali ke serat kain.
        • Alkalis
          Alkalis membantu memisahkan kotoran yang mengumpul (banyak) menjadi bagian-bagian yang sangat kecil sehingga mudah dicuci atau lepas dari serat kain. Alkalis bekerjasama dengan wetting agent, water conditioner dan soil suspending agent saling membantu satu sama lain sehinggan hasil pencucian menjadi maksimal dibandingkan dengan bekerja sendir atau berdua saja.
        • Optical Brightener
          Menjadikan kain putih menjadi lebih cerah, warna putih lebih cerah disebabkan oleh perubahan sinar ultra violet yang tidak tampak oleh mata (invisible) menjadi tampak (visible)

    1. Pelepasan Noda (Stains Removal)

      Proses penghilangan noda (stains removal) umumnya berlangsung 7 – 10 menit dengan memakai bleach (pemutih) sedangkan detergent hanya mampu melepaskan kotoran. Bleach terdiri dari dua jenis yaitu : Oxygen dan Chlorine
      dengan cara kerjanya mengubah warna noda menjadi tidak tampak (discoloration).
      Penggunaan bleach ini tegantung dari kebutuhan
      operasiaonal laundry dan jenis noda, yaitu :
      Clorine bleach ; temperatur air dalam mesin berkisar 60 – 65 derajat celcius dengan PH antara 10.2 – 10.8 sedangkan Oxygen bleach umumnya memerlukan suhu dan PH yang lebih tinggi untuk mengaktifkan oxygen bleach sekitar 70 – 80 derajat celcius dan PH 11 – 11.5.

      Setelah proses pelepasan kotoran dan noda, maka kain akan menjadi bersih. Bleach yang tertinggal di kain harus dihilangkan dengan pembilasan, Anti Chlor merupakan jenis chemical yang digunakan untuk melepaskan / menetralisir sisa bleach dalam jumlah besar.
    2. Rinsing

      Rinsing merupakan proses melepaskan sisa chemical dan kotoran dari cucian. Apabila sisa-sisa kotoran tersebut tidak terbilas dengan baik, maka sisa chemical tersebut menyebabkan terjadinya pemudaran warna pada kain selama proses finishing.
    3. Finishing

      Dalam proses finshing penambahan sour berfungsi untuk menetralisir sisa alkali dalam kain agar tidak terjadi kerusakan warna.

      Pelembut kain (softener) juga ditambahkan untuk menghasilkan kain yang lembut, menurunkan static electricity dan meningkatkan pelepasan air dari kain selama proses extraction. Dalam proses ini, chemical lainnya dapat juga ditambah antara lain : mildew prevention ( anti jamur), Bacteria control, dll.
Apabila kita menggabungkan keempat tahapan diatas, maka kita telah memiliki proses pencucian yang lengkap namun dalam pelaksanaan dalam praktek kita dapat memilih dan menggabungkan beberapa tahap pencucian menurut jenis kain, tingkat kekotoran dan noda.

Wash formula untuk tingkat kekotoran yang lebih tinggi memerlukan perhatian khusus agar kotoran yang lepas dari kain tetap dalam air pencucian. Detergent berfungsi memecah kotoran menjadi bagian yang lebih kecil, namun bila konsentrasi detergent sangat rendah, bagian-bagian kecil dari kotoran tersebut dapat kembali ke serat kain. Suatu keadaan kembalinya kotoran lepas ke kain disebut redeposition. Redeposition menyebabkan kain tampak ke-abu-abu-an, kusam khususnya kain putih.

No comments:

Post a Comment