Saturday 5 April 2014

Menentukan Pembersihan Kamar


Housekeeping bertanggung jawab dalam penyediaan dan membersihkan semua kamar, termasuk kamar kosong yang kotor (vacant dirty) dan kamar yang ada tamunya (occupaid). Kecepatan dalam menyediakan dan membersihkan semua kamar memberikan pesan bahwa housekeeping sudah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik (well organized).
Sungguh masuk akal bila room attendant melakukan proses pembersihan kamar secara berurut atau beraturan, misalnya mulai dari kamar 1101,1102,1103,……dan seterusnya. Namun perlu diketahui bahwa hotel berarti “menyediakan dan melayani” sebagai tujuan utamamnya, artinya tindakan-tindakan yang dibuat selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan, baik bagi tamu yang masih berada di hotel (in house) maupun bagi tamu yang akan datang (arrival).
Langkah-langkah dibawah ini dapat digunakan room attendant dalam menetapkan skala prioritas untuk
membersihkan kamar tamu dengan mengakomodasi semua kepentingan terutama pihak hotel yang berarti departement housekeeping, Skala prioritas di buat guna membantu housekeeping dapat mengutamakan yang utama dalam menyelesaikan kamar, antara lain :
  • Mulai dari permintaan tamu (request early cleaning)
  • Kamar-kamar dengan code VIP
  • Kamar dengan tanda “Service” atau “Please make up my room
  • Kamar kosong dengan status kotor (vacant dirty)
  • Kamar yang masih ada tamunya (occupaid / stayovers)
  • Kamar dengan status expected departure (ED)
Namun kondisi hotel dengan occupancy tinggi, biasanya housekeeping akan menguamakan kamar yang status vacant dirty menjadi prioritas utama untuk dibersihkan agar kamar tersebut dapat dijual ke tamu yang lain.
menguamakan kamar yang status vacant dirty menjadi prioritas utama untuk dibersihkan agar kamar tersebut dapat dijual ke tamu yang lain.

No comments:

Post a Comment